Penipuan dan
Keamanan Komputer membandingkan antara pendekatan dan teknik yang digunakan
untuk melakukan penipuan komputer.Departemen
kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan bahwa penipuan komputer sebagai
suatu tindakan ilegal. Untuk dapat menyelidikinya dan menuntut tindakan
tersebutdiperlukan tingkat pengetahuan tekhnologi yang tinggi. Contoh dari
kejahatan komputer adalah penggunaan ilegal tanpa izin seperti mengakses,
memodifikasi, menyalin, dan perusakan data (software).
Beberapa
kejadiannya seperti berikut :
- Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau bisa disebut juga pencurian waktu komputer.
- Pencurian data (software) atau perusakan hardware komputer.
- Bekerjasama dalam menggunakan sumber daya yang ada pada komputer untuk melakukan kejahatan besar.
- Menggunakan komputer untuk memperoleh informasi secara ilegal.
Ada tiga karakteristik sebuah penipuan :
- Pencurian sesuatu yang berharga .
- Konversi ke Uang tunai .
- Penyembunyian
Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan suatu pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri ke suatu akun biaya, cara lain untuk menyembunyikan aset adalah dengan cara gali lubang tutup lubang (lapping) Pada skema perputaran kiting, pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.
Sebab-sebab terjadinya penipuan :
• Para peneliti telah membandingkan karakteristik Psikologis dan demografis tiga kelompok orang :
1. Kejahatan Kerah putih
2. Masyarakat Umum
3. Kejahatan Kekerasan
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kondisi yang biasanya terjadi sebelum terjadi penipuan
– A pressure or motive (tekanan atau motif)
– An opportunity (peluang)
– A rationalization (rasionalisasi)
Tekanan
• What are some financial pressures?
– Gaya hidup melebihi kemampuan
– Tingginya utang pribadi
– “inadequate” income (pendapatan tidak cukup)
– Rendahnya tingkat kredit
– Besarnya kerugian keuangan
– Besarnya utang judi
• What are some work-relatedpressures?
– Gaji yang rendah
– Tidak adanya pengakuan atas kinerja
– Ketidakpuasan atas pekerjaan
– Rasa takut akan kehilangan pekerjaan
– Rencana bonus yang terlalu agresif
• What are other pressures?
– tantangan
– Tekanan keluarga/rekan kerja
– Ketidakstabilan emosi
– Kebutuhan akan kekuasaan
– Harga diri atau ambisi yang berlebihan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar